Gubernur bersama Mayjen TNI Christian Zebua, Pangdam Mayjen TNI Fransen Siahaan, Wakil Gubernur Klemen Tinal, SE, MM dalam lepas sambut Pangdam |
Untuk
itu, Gubernur mengharapkan Pangdam yang baru, Mayjen TNI Fransen G Siahaan, SE untuk dapat terus
melakukan pendekatan kemanusiaan dalam melaksanakan tugas di Papua.
Gubernur
mengakui sangat terkesan dengan Mayjen TNI Christian Zebua yang merupakan orang
pertama yang menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Papua.
“Pak
Christian Zebua, orang yang pertama menyampaikan permintaan maaf, karena memang
sejarah Papua sejak integrasi kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi sampai saat orde
baru. Itu bagi masyarakat Papua sebagai sejarah yang kelam dan banyak yang
merasakan penderitaan dibawah kepemimpinan orde baru,” kata Gubernur dalam
malam Lepas Sambut Pangdam XVII/Cenderawasih, Jumat malam.
Apalagi, pernyataan minta maaf itu
disampaikan mantan Pangdam XVII/Cenderawasih itu di kampungnya ketika
menghadiri sebuah acara gereja.
“Jadi, ini luar biasa, saya hadir disana,
karena pada acara itu, Panglima menyampaikan permintaan maaf kepada orang
Papua. Saya bilang ini orang baik. Saya lihat pak Christian seperti itu,” ujar
Gubernur didampingi Ny Yulce Enembe yang juga memberikan kesaksian.
Untuk itu, Gubernur atas nama Pemprov Papua
dan masyarakat menyampaikan terima kasih kepada Mayjen TNI Christian Zebua yang
telah melaksanakan tugas dengan baik di Tanah Papua.
Lebih lanjut, dalam 2,1 tahun, Mayjen
Christian Zebua telah merangkul masyarakta Papua dengan pendekatan manusia,
termasuk kepada saudara-saudara yang berseberangan.
Gubernur juga berupaya terus merangkul mereka
yang berseberangan untuk kembali membangun bersama-sama di Papua untuk
kesejahteraan. “Mereka tidak punya apa-apa. Itu yang motif selain saya sebut
sebelumnya kriminal. Ini pendekatan yang harus dilakukan, Mayjen Christian saya
harap bisa lanjutkan dan bisa kompak selalu yang apa yang menjadi kebijakan
bapak, dalam tufoksinya saya siap memback up,” ujarnya.
Untuk itu, Gubernur mengharapkan Pangdam yang
baru untuk terus melanjutkan kerjasama yang baik dan telah terjalin selama ini.
Gubernur
menegaskan pihaknya berkomitmen agar rakyat Papua sejahtera, sehingga ia
meminta dukungan Pangdam XVII/Cenderawasih untuk bisa bersama-sama mewujudkan
hal itu.
“Saya lebih fokus orang bicara ekonomi, jika
bicara politik tidak usah, karena tidak akan memberikan kesejahteraan. Itu yang
saya bicara dimana-mana. Mohon dukungan semua, ya mungkin tugas tidak ada
batasan yang diberikan negara kepada kita, tapi semaksimal mungkin untuk
bekerja dengan baik, sehingga akan menjadi ketenangan bagi masyarakat,”
imbuhnya.
Pangdam
XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen G Sihaan, SE memperkenalkan diri bersama
dengan istrinya, Ny Bertha Panjaitan.
Pangdam yang sebelumnya menjabat sebagai
Panglima Divisi Infantri Satu Kostrad di Cilodong ini mengatakan bakal terus
melanjutkan yang telah dilakukan Mayjen TNI Christian Zebua yang melakukan
pendekatan kebudayaan, agama, kesejahteraan dan kesetaraan.
“Itu sudah saya renungkan sejak menerima
amanah selaku Pangdam, tidak henti-hentinya merenungkan tentang metode dan
kebijakan yang dibuat oleh Mayjen Christian Zebua. Ini sungguh luar biasa,
dibalik itu saya terus mengevaluasi dan akan saya lanjutkan,” katanya.
Pihaknya berharap semua kebijakan dan metode
pendekatan yang dilakukan pada masyarakat Papua, sesuai dengan motto Kodam
XVII/Cenderawasih yakni Kesatria Pelindung Rakyat.
“Mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan Mayjen
Christian Zebua menjadi payung hukum sehingga saya mempunyai visi Kodam
XVII/Cenderawasih yang profesional bersama rakyat Papua, Kodam akan kuat, tanpa
dukungan rakyat maka Kodam tidak ada apa-apanya,” ujarnya.
Pangdam sebelumnya juga pernah menjabat Dandim
di Timika, kemudian menjabat Danrem di Sorong. “Amanah yang saya diterima
ketiga kalinya, saya diamanahkan kembali menjadi Pangdam, sehingga dengan
pengalaman itu maka saya katakan kembali kampung. Jadi, Papua saya rasakan
sebagai kampung saya,” imbuhnya.
Kapolda Papua, Irjen Pol Drs Yotje Mende, SH,
Mhum mengakui bahwa selama ini hubungan dengan Kodam dibawah Panglimanya,
Mayjen TNI Christian Zebua tercipta kebersamaan.
“Selama
Christian disini, betul-betul kami merasa ada kedamaian, kebersamaan, kemitraan
antara Polri dan TNI termasuk AU dan AL, semua penuh ke damaian. Jadi, kami
tentunya apa yang telah dilakukan, tentunya mengamankan masyarakat Papua,”
tambahnya.
Mantan Pangdam, Mayjen TNI Christian Zebua menyampaikan selama
menjadi Pangdam sangat terkesan dengan Papua.
“Kesan saya yang pertama bahwa masyarakat
Papua adalah masyarakat yang berbudaya, masyarakat yang punya kehormatan, yang
sebenarnya lembut hatinya. Mereka takut
Tuhan, itu paling utama yang saya rasakan,” katanya.
Ia juga terkesan karena Gubernur sebagai anak
koteka berkomitmen kuat untuk membangun kesejahteraan rakyat Papua dan
mengenalkan diri kepada Tuhan dimana buktinya 10 persen dana Otsus digunakan
untuk lembaga keagamaan, yang tidak ada di daerah lain.
“Saya atas nama pribadi dan keluarga menyampaikan
terima kasih dan penghormatan yang tinggi kepada Gubernur, forkompinda,
bupati/walikota dan seluruh masyarakat atas segala dukungan selama dinas di
sini,” katanya.
Christian Zebua menambahkan saat menjadi
Pangdam, ia dan banyak prajuritnya melakukan hal yang mungkin menyakiti hati
rakyat dan banyak kekurangan, sehingga ia menyampaikan permohonan maaf kepada
Gubernur dan seluruh rakyat Papua.
“Karena semata-mata prajurit ada untuk
rakyat. Prajurit saya kadang melakukan tindakan keras dan tegas sampai
menghilangkan nyawa saudara-saudara kita yang berbeda paham, itu karena kasih.
Bukan karena benci atau tidak suka, kenapa saya katakan membunuh karena kasih?
Ia membunuh karena membela dan melindungi dan membela saudara-saudara mereka
yang tidak bersenjata karena mereka mengganggu mereka, tidak ada satu pun
penyerangan ke daerah posisi-posisi dari saudara yang berbeda paham,” paparnya.
Christian Zebua mengakui sebenarnya pihaknya
mengetahui keberadaan mereka yang berseberangan, namun tidak melakukan
penyerangan, selama mereka tidak menyakiti hati rakyat.
“Selama tidak menyakiti dan mengganggu
masyarakat, kami biarkan dan kami doakan mereka turun dan bergabung dengan masyarakat
membangun Papua,” jelasnya.
Mayjen Christian Zebua kembali meminta maaf
jika ada beberapa saudara-saudara kehilangan saudaranya, karena prajuritnya
harus bertindak tegas dan keras. “Sekali lagi, itu semata-mata untuk melindungi
rakyat. Saya berharap Papua maju, diberkati Tuhan,” imbuhnya.
Dalam
lepas sambut ini, Jurnalis Papua menyerahkan buku tentang sepak terjang Mayjen
TNI Christian Zebua selama menjabat Pangdam XVII/Cenderawasih dan komentar
masyarakat, yang diwakili salah satu penulis Angel Bertha Sinaga, Pimred
Pasifik Post.
Dalam
acara lepas sambut Pangdam XVII/Cenderawasih ini, dihadiri Wakil Gubernur,
Klemen Tinal, SE, MM, Sekda Papua, TEA Hery Dosinaen, unsur Forkompinda,
Presiden GIDI, Pdt Dorman Wandikbo dan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh
gereja dan lainnya. (bat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar