Senin, 03 November 2014

Gubernur Harap Pangdam Lakukan Pendekatan Kesejahteraan


Gubernur bersama Mayjen TNI Christian Zebua, Pangdam Mayjen TNI Fransen Siahaan, Wakil Gubernur Klemen Tinal, SE, MM dalam lepas sambut Pangdam
JAYAPURA-Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH, mengapreasiasi terhadap mantan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Drs Christian Zebua, MM yang telah melakukan pendekatan secara manusiawi atau pendekatan kesejahteraan terhadap masyarakat di Papua, selama 2,1 tahun bertugas.
 Untuk itu, Gubernur mengharapkan Pangdam yang baru, Mayjen  TNI Fransen G Siahaan, SE untuk dapat terus melakukan pendekatan kemanusiaan dalam melaksanakan tugas di Papua.
 Gubernur mengakui sangat terkesan dengan Mayjen TNI Christian Zebua yang merupakan orang pertama yang menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Papua.
 “Pak Christian Zebua, orang yang pertama menyampaikan permintaan maaf, karena memang sejarah Papua sejak integrasi kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi sampai saat orde baru. Itu bagi masyarakat Papua sebagai sejarah yang kelam dan banyak yang merasakan penderitaan dibawah kepemimpinan orde baru,” kata Gubernur dalam malam Lepas Sambut Pangdam XVII/Cenderawasih, Jumat malam.  
Apalagi, pernyataan minta maaf itu disampaikan mantan Pangdam XVII/Cenderawasih itu di kampungnya ketika menghadiri sebuah acara gereja.
“Jadi, ini luar biasa, saya hadir disana, karena pada acara itu, Panglima menyampaikan permintaan maaf kepada orang Papua. Saya bilang ini orang baik. Saya lihat pak Christian seperti itu,” ujar Gubernur didampingi Ny Yulce Enembe yang juga memberikan kesaksian.
Untuk itu, Gubernur atas nama Pemprov Papua dan masyarakat menyampaikan terima kasih kepada Mayjen TNI Christian Zebua yang telah melaksanakan tugas dengan baik di Tanah Papua.
Lebih lanjut, dalam 2,1 tahun, Mayjen Christian Zebua telah merangkul masyarakta Papua dengan pendekatan manusia, termasuk kepada saudara-saudara yang berseberangan.
Gubernur juga berupaya terus merangkul mereka yang berseberangan untuk kembali membangun bersama-sama di Papua untuk kesejahteraan. “Mereka tidak punya apa-apa. Itu yang motif selain saya sebut sebelumnya kriminal. Ini pendekatan yang harus dilakukan, Mayjen Christian saya harap bisa lanjutkan dan bisa kompak selalu yang apa yang menjadi kebijakan bapak, dalam tufoksinya saya siap memback up,” ujarnya.
Untuk itu, Gubernur mengharapkan Pangdam yang baru untuk terus melanjutkan kerjasama yang baik dan telah terjalin selama ini.
 Gubernur menegaskan pihaknya berkomitmen agar rakyat Papua sejahtera, sehingga ia meminta dukungan Pangdam XVII/Cenderawasih untuk bisa bersama-sama mewujudkan hal itu.
“Saya lebih fokus orang bicara ekonomi, jika bicara politik tidak usah, karena tidak akan memberikan kesejahteraan. Itu yang saya bicara dimana-mana. Mohon dukungan semua, ya mungkin tugas tidak ada batasan yang diberikan negara kepada kita, tapi semaksimal mungkin untuk bekerja dengan baik, sehingga akan menjadi ketenangan bagi masyarakat,” imbuhnya.
 Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen G Sihaan, SE memperkenalkan diri bersama dengan istrinya, Ny Bertha Panjaitan.
Pangdam yang sebelumnya menjabat sebagai Panglima Divisi Infantri Satu Kostrad di Cilodong ini mengatakan bakal terus melanjutkan yang telah dilakukan Mayjen TNI Christian Zebua yang melakukan pendekatan kebudayaan, agama, kesejahteraan dan kesetaraan.
“Itu sudah saya renungkan sejak menerima amanah selaku Pangdam, tidak henti-hentinya merenungkan tentang metode dan kebijakan yang dibuat oleh Mayjen Christian Zebua. Ini sungguh luar biasa, dibalik itu saya terus mengevaluasi dan akan saya lanjutkan,” katanya.
Pihaknya berharap semua kebijakan dan metode pendekatan yang dilakukan pada masyarakat Papua, sesuai dengan motto Kodam XVII/Cenderawasih yakni Kesatria Pelindung Rakyat.
 “Mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan Mayjen Christian Zebua menjadi payung hukum sehingga saya mempunyai visi Kodam XVII/Cenderawasih yang profesional bersama rakyat Papua, Kodam akan kuat, tanpa dukungan rakyat maka Kodam tidak ada apa-apanya,” ujarnya.
 Pangdam sebelumnya juga pernah menjabat Dandim di Timika, kemudian menjabat Danrem di Sorong. “Amanah yang saya diterima ketiga kalinya, saya diamanahkan kembali menjadi Pangdam, sehingga dengan pengalaman itu maka saya katakan kembali kampung. Jadi, Papua saya rasakan sebagai kampung saya,” imbuhnya.
Kapolda Papua, Irjen Pol Drs Yotje Mende, SH, Mhum mengakui bahwa selama ini hubungan dengan Kodam dibawah Panglimanya, Mayjen TNI Christian Zebua tercipta kebersamaan.
“Selama Christian disini, betul-betul kami merasa ada kedamaian, kebersamaan, kemitraan antara Polri dan TNI termasuk AU dan AL, semua penuh ke damaian. Jadi, kami tentunya apa yang telah dilakukan, tentunya mengamankan masyarakat Papua,” tambahnya.
Mantan Pangdam,  Mayjen TNI Christian Zebua menyampaikan selama menjadi Pangdam sangat terkesan dengan Papua.
“Kesan saya yang pertama bahwa masyarakat Papua adalah masyarakat yang berbudaya, masyarakat yang punya kehormatan, yang sebenarnya lembut hatinya.  Mereka takut Tuhan, itu paling utama yang saya rasakan,” katanya.
  Ia juga terkesan karena Gubernur sebagai anak koteka berkomitmen kuat untuk membangun kesejahteraan rakyat Papua dan mengenalkan diri kepada Tuhan dimana buktinya 10 persen dana Otsus digunakan untuk lembaga keagamaan, yang tidak ada di daerah lain.
“Saya atas nama pribadi dan keluarga menyampaikan terima kasih dan penghormatan yang tinggi kepada Gubernur, forkompinda, bupati/walikota dan seluruh masyarakat atas segala dukungan selama dinas di sini,” katanya.
Christian Zebua menambahkan saat menjadi Pangdam, ia dan banyak prajuritnya melakukan hal yang mungkin menyakiti hati rakyat dan banyak kekurangan, sehingga ia menyampaikan permohonan maaf kepada Gubernur dan seluruh rakyat Papua.
“Karena semata-mata prajurit ada untuk rakyat. Prajurit saya kadang melakukan tindakan keras dan tegas sampai menghilangkan nyawa saudara-saudara kita yang berbeda paham, itu karena kasih. Bukan karena benci atau tidak suka, kenapa saya katakan membunuh karena kasih? Ia membunuh karena membela dan melindungi dan membela saudara-saudara mereka yang tidak bersenjata karena mereka mengganggu mereka, tidak ada satu pun penyerangan ke daerah posisi-posisi dari saudara yang berbeda paham,” paparnya.
Christian Zebua mengakui sebenarnya pihaknya mengetahui keberadaan mereka yang berseberangan, namun tidak melakukan penyerangan, selama mereka tidak menyakiti hati rakyat.
“Selama tidak menyakiti dan mengganggu masyarakat, kami biarkan dan kami doakan mereka   turun dan bergabung dengan masyarakat membangun Papua,” jelasnya.
Mayjen Christian Zebua kembali meminta maaf jika ada beberapa saudara-saudara kehilangan saudaranya, karena prajuritnya harus bertindak tegas dan keras. “Sekali lagi, itu semata-mata untuk melindungi rakyat. Saya berharap Papua maju, diberkati Tuhan,” imbuhnya.
 Dalam lepas sambut ini, Jurnalis Papua menyerahkan buku tentang sepak terjang Mayjen TNI Christian Zebua selama menjabat Pangdam XVII/Cenderawasih dan komentar masyarakat, yang diwakili salah satu penulis Angel Bertha Sinaga, Pimred Pasifik Post.
 Dalam acara lepas sambut Pangdam XVII/Cenderawasih ini, dihadiri Wakil Gubernur, Klemen Tinal, SE, MM, Sekda Papua, TEA Hery Dosinaen, unsur Forkompinda, Presiden GIDI, Pdt Dorman Wandikbo dan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh gereja dan lainnya. (bat)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar