Gubernur Lukas Enembe, SIP, MH didampingi Kepala Bappeda DR Muhammad Musa'ad MSi |
Sebelumnya, Menteri Desa
dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar menyatakan
akan membuka lagi proyek transmigrasi di Papua karena memiliki wilayah yang
luas.
“Khusus untuk bicara transmigrasi, Papua dalam empat tahun
terakhir sudah tutup untuk program transmigrasi, Papua tidak bisa terima
transmigrasi,” tegas Gubernur Lukas Enembe usai melantik Wakil Bupati Boven
Digoel di Sasana Krida, Sabtu (1/11).
Penolakan Gubernur terhadap
rencana program transmigrasi di Papua ini beralasan, lantaran menurutnya, orang
Papua sendiri masih belum siap, masih terbelakang, masih miskin, sehingga
pemerintah diminta untuk tidak lagi menambah masalah lagi dengan mendatangkan
yang miskin ke Papua.
“Jangan bikin masalah lagi
dengan mendatangkan yang miskin itu kesini, untuk apa lagi itu?,” ketusnya.
Menurutnya, jumlah penduduk di Provinsi Papua yang sedikit saja,
masih belum mampu membuat mereka lebih baik, sehingga ia menolak untuk
mendatangkan lagi dengan program transmigrasi dari pemerintah.
Itulah sebabnya, lanjut Gubernur, memang belum bisa mendatangkan
transmigran ke Papua, karena justru akan membawa masalah yang baru.
“Jadi, transmigrasi tertutup untuk Papua, meski tanahnya luas,
namun tanahnya yang luas itu namun tidak bisa untuk proyek transmigrasi, karena
orang Papua punya tanah itu komunal, sudah dimiliki semua, tidak ada yang
kosong disini,” paparnya.
Gubernur menegaskan agar
pemerintah tidak membuat masalah baru dengan program transmigrasi di Papua,
karena akan banyak migrasn masuk lagi ke Papua dari berbagai pulau di
Indonesia, sehingga membuat orang Papua akan tersisih dan mereka akan menjadi
minoritas dalam tanah mereka, menjadi miskin yang luar biasa dan akan menjadi
pengemis.
“Saya kurang tahu, apakah ini akan memicu konflik, sehingga oleh
karena kebijakan pemerintahan Jokowi untuk program transmigrasi dihentikan.
Tidak boleh lagi ada program transmigrasi di Papua,” tandasnya.
Gubernur mengatakan jika ada program transmigrasi, mestinya
dilakukan transmigrasi lokal di Papua sendiri dalam upaya memajukan
kesejahteraan rakyat Papua.
Bahkan, jika perlu pemerintah membiayai program transmigrasi lokal
di Papua itu. “Buatkan mereka rumah,
taruh mereka ditempat yang bagus, kasih honor supaya bisa membangun,
tanah-tanah mereka digarap siapkan tanah-tanah pertanian, beli oleh pemerintah
pusat, jangan buat program transmigrasi baru lagi di Papua,” jelasnya.
Gubernur kembali menegaskan
bahwa program Jokowi yang namanya Transmigrasi tidak boleh ada di Papua.
Apalagi, ujar Gubernur Lukas Enembe, sudah empat tahun program transmigrasi tidak boleh masuk
ke Papua, sehingga dalam kebijakannya, Gubernur Lukas Enembe juga melanjutkan program
bahwa tidak boleh lagi ada program
transmigrasi masuk ke Papua.
“Itu tidak boleh, orang Papua yang miskin saja dibuat mereka beli
lahan mereka, siapkan rumah, transmigrasi lokal saja, kirim dana untuk program
itu. Jangan kirim program bodoh yang akan berdampak tidak bagus di Papua, itu
yang kami minta,” pungkasnya. (bat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar