JAYAPURA- Presiden RI Joko Widodo melakukan pertemuan perdana dengan seluruh gubernur dan Kapolda di Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional bersama Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/11).
Dalam kesempatan ini, Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH sempat
menyakan kepada Presiden Jokowi tentang nasib Undang-Undang Otonomi Khusus
Papua dan Aceh.
“Gubernur sempat
menyampaikan pertanyaan kepada Presiden Jokowi, bagaimana nasib Otsus Papua dan
Aceh,” kata Juru Bicara Gubernur, Lamadi de Lamato kepada Cenderawasih Pos, tadi
malam.
Hanya saja, kata Lamadi De
Lamato, pertanyaan ini tidak langsung dijawab oleh Presiden Jokowi tentang UU
Otsus Bagi Provinsi Papua. “Presiden Jokowi tidak bisa langsung menjawab, mungkin
akan ada pertemuan langsung seara tersendiri. Itu yang disampaikan gubernur,”
ujarnya.
Hanya saja, Gubernur Lukas Enembe menyampaikan apresiasi terhadap
digelarnya Rapat Kerja Nasional Kabinet Kerja dengan tema Sinergisitas
Penyelenggaraan Pemerintahan ini, karena sejalan dengan kebijakan dan berbagai
terobosan yang dilakukan di Papua.
“Beliau menilai sangat
positif, karena yang dialami dan dirasakan oleh gubernur, kebijakan yang sifatnya
cepat, tapi birokrasi dibawah tidak cepat merespon, apalagi sejalan dengan Gubernur,” katanya.
Bahkan, kata Lamadi, Gubernur merindukan gerak cepat yang dilakukan
Presiden Jokowi bisa dilakukan di Papua, yang dapat direspon dengan cepat oleh
jajaran biorkasi dibawahnya.
Yang jelas, lanjut Lamadi, pertemuan itu, dinilai Gubernur sangat
positif bagi daerah, termasuk bagi Provinsi Papua terhadap langkah-langkah dan
program Presiden Jokowi.
“Ya, itu tentu saja karena
Presiden menganggap bahwa Gubernur sebagai tangan kanan Presiden, sedangkan
kabinet kerja adalah tangan kiri Presiden dalam kabinet, sehingga bisa
bersinergi dalam melakukan percepatan pembangunan khususnya di daerah termasuk
di Papua,” katanya.
Bahkan, Gubernur mengharapkan agar program – program yang akan
dilakukan Presiden yang disampaikan dalam rakornas itu bisa dirasakan hingga
ditingkat bawah atau daerah secara simultan, sehingga Gubernur yakin
pembangunan di daerah bisa bertumbuh dengan cepat.
Rakernas Gubernur Se-Indonesia dan pertemuan Gubernur dengan Presiden di Istana Negara ini, kata
Lamadi, membahas apa yang dilakukan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf
Kalla dalam pemerintahannya.
Presiden Jokowi meminta kepada
gubernur seluruh Indonesia untuk bisa saling bekerjasama mempekuat kebijakan
presiden dalam berbagai bidang, salah satunya ijin yang menghambat di daerah,
dengan membuka pelayanan terpadu satu pintu.
“Prinsipnya kebijakan-kebijakan guberur, itu tidak perlu lagi
melalui hal-hal yang sifat koordinasi yang sifatnya bertele-tele yang akan
menghambat proses pembangunan di daerah,” imbuhnya. (bat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar