![]() |
Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH berbincang dengan Ketua DPRP, Deerd Tabuni dan Waket DPRP, Yunus Wonda, usai sidang paripurna pembahasan RPABD 2015 |
Jika Mampu Bekerja Keras Turunkan Angka Kemiskinan
JAYAPURA–Gubernur
Papua Lukas Enembe, SIP, MH menjanjikan akan memberikan dana lebih kepada para
bupati dan walikota yang bekerja sungguh-sungguh untuk menurunkan angka
kemiskinan termasuk menurunkan buta aksara di daerahnya masing-masing.
Bahkan, Gubernur Lukas Enembe sempat memuji
kepemimpinan beberapa bupati di daerah yang menurutnya bekerja sangat luar
biasa, terutama dapat menurunkan angka buta aksara sehingga Pemprov Papua
mengerima penghargaan “Anugerah Aksara Pratama” dari Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan atas kinerja dan kepedulian yang tinggi dalam percepatan
pemberantasan buta aksara di Provinsi Papua.
Anugerah ini
diserahkan secara langsung oleh Mendikbud Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh.DEA pada
hari Sabtu tanggal 20 September 2014 di Kendari - Sulawesi Tenggara pada
acara Puncak Peringatan Hari Aksara Internasional tingkat Nasional ke-49.
“Kami dapat
prestasi seperti di Kendari, dimana Papau mendapatkan penghargaan penurunan
angka buta aksara bersama tiga provinsi,” katanya.
Gubernur
mengakui jika ia ingin ke Kabupaten Lanny Jaya untuk meresmikan 214 Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) pada 25 Oktober 2014.
“Ini pemegang rekor di Papua, bahkan mungkin
di Indonesia ada 214 PAUD dan nanti masuk Sekolah Dasar (SD) kelas 1 sudah bisa
membaca,” ujarnya.
Dikatakan, untuk
menurunkan angka buta aksara, nantinya dengan semua potensi yang ada akan
dikerahkan. “Orang yang sudah bisa membaca entah itu masyarakat, kepala desa
ataupun gembala, akan dipakai menjadi guru PAUD, walaupun bahasa Indonesianya
masih kurang lancar, tetapi dia bisa mengajar,” katanya.
Gubernur
mengungkapkan jika ada beberapa daerah yang membuat prestasi dalam menurunkan
tingkat kemiskinan, apalagi penurunannya terlihat cukup signifikan.
Gubernur
mencontohkan di Kabupaten Tolikara, ada program ibu hamil yang diberikan makanan
mengandung gizi, di Lanny Jaya selain program PAUD, juga ada ibu hamil
diberikan dana Rp 5 juta, di Mamberamo Raya per KK mendapatkan dana Rp 10 juta,
di Mamberamo Tengah mengambil kebijakan
sekolah negeri ditutup, sehingga hanya sekolah swasta saja.
“Itu kebijakan bupati yang kami beri
apresiasi, karena itu akan membantu dalam rangka Gerbangmas Hasrat Papua,”
jelasnya.
Namun disisi
lain, imbuh Gubernur, ada bupati juga yang tidak berpikir seperti ini, dia
tidak mampu menterjemahkan keinginan atau tidak peka terhadap persoalan yang
dihadapi masyarakat.
Untuk itu, Gubernur mengancam akan mengurangi
dana mereka dari 80 persen Dana Otsus yang diperuntukan kabupaten/kota akan
dipotong.
“Dana itu
diberikan lebih baik kepada bupati yang berjuang lebih keras. Sebab hitungannya
suatu keberhasilan di provinsi, jika para bupati itu berhasil, sebab dampaknya
besar. Jadi kami akan kasih lebih banyak dana ke bupati–bupati yang kerja keras
dalam rangka menurunkan kemiskinan,” imbuhnya. (bat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar