Rabu, 22 Oktober 2014

Gubernur Janji Beri Dana Lebih Bagi Bupati

Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH berbincang dengan Ketua DPRP, Deerd Tabuni dan Waket DPRP, Yunus Wonda, usai sidang paripurna pembahasan RPABD 2015


Jika Mampu Bekerja Keras Turunkan Angka Kemiskinan 
JAYAPURA–Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH menjanjikan akan memberikan dana lebih kepada para bupati dan walikota yang bekerja sungguh-sungguh untuk menurunkan angka kemiskinan termasuk menurunkan buta aksara di daerahnya masing-masing.
 Bahkan, Gubernur Lukas Enembe sempat memuji kepemimpinan beberapa bupati di daerah yang menurutnya bekerja sangat luar biasa, terutama dapat menurunkan angka buta aksara sehingga Pemprov Papua mengerima penghargaan “Anugerah Aksara Pratama” dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atas kinerja dan kepedulian yang tinggi dalam percepatan pemberantasan buta aksara di Provinsi Papua.
Anugerah ini diserahkan secara langsung oleh Mendikbud Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh.DEA pada hari Sabtu tanggal 20 September 2014 di Kendari  - Sulawesi Tenggara pada acara Puncak Peringatan Hari Aksara Internasional tingkat Nasional ke-49.
“Kami dapat prestasi seperti di Kendari, dimana Papau mendapatkan penghargaan penurunan angka buta aksara bersama tiga provinsi,” katanya.  
Gubernur mengakui jika ia ingin ke Kabupaten Lanny Jaya untuk meresmikan 214 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada 25 Oktober 2014.
 “Ini pemegang rekor di Papua, bahkan mungkin di Indonesia ada 214 PAUD dan nanti masuk Sekolah Dasar (SD) kelas 1 sudah bisa membaca,” ujarnya.
Dikatakan, untuk menurunkan angka buta aksara, nantinya dengan semua potensi yang ada akan dikerahkan. “Orang yang sudah bisa membaca entah itu masyarakat, kepala desa ataupun gembala, akan dipakai menjadi guru PAUD, walaupun bahasa Indonesianya masih kurang lancar, tetapi dia bisa mengajar,” katanya.
Gubernur mengungkapkan jika ada beberapa daerah yang membuat prestasi dalam menurunkan tingkat kemiskinan, apalagi penurunannya terlihat cukup signifikan.
Gubernur mencontohkan di Kabupaten Tolikara, ada program ibu hamil yang diberikan makanan mengandung gizi, di Lanny Jaya selain program PAUD, juga ada ibu hamil diberikan dana Rp 5 juta, di Mamberamo Raya per KK mendapatkan dana Rp 10 juta, di  Mamberamo Tengah mengambil kebijakan sekolah negeri ditutup, sehingga hanya sekolah swasta saja.
 “Itu kebijakan bupati yang kami beri apresiasi, karena itu akan membantu dalam rangka Gerbangmas Hasrat Papua,” jelasnya.
Namun disisi lain, imbuh Gubernur, ada bupati juga yang tidak berpikir seperti ini, dia tidak mampu menterjemahkan keinginan atau tidak peka terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat.
 Untuk itu, Gubernur mengancam akan mengurangi dana mereka dari 80 persen Dana Otsus yang diperuntukan kabupaten/kota akan dipotong.
“Dana itu diberikan lebih baik kepada bupati yang berjuang lebih keras. Sebab hitungannya suatu keberhasilan di provinsi, jika para bupati itu berhasil, sebab dampaknya besar. Jadi kami akan kasih lebih banyak dana ke bupati–bupati yang kerja keras dalam rangka menurunkan kemiskinan,” imbuhnya. (bat)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar