Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH bersama dengan
pimpinan DPRP, mantan Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso
JAYAPURA-Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH mengklaim
bahwa pembangunan yang dilaksanakan dalam kepemimpinannya bersama dengan Wakil
Gubernur Klemen Tinal, SE, MM sudah berada pada arah yang benar.
“Ini tentunya juga
berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Gubernur Lukas
Enembe di DPRP, kemarin.
Apalagi, kata
Gubernur, indikator makro pembangunan daerah menunjukan bahwa pelaksanaan
pembangunan di Provinsi Papua sudah menunjukan semakin baik.
Gubernur menyebutkan
berdasarkan data BPS menunjukan pada triwulan II tahun 2014, PDRB atas dasar
harga berlaku dengan tambang mencapai Rp 19,76 triliun, meningkat sekitar Rp
1,82 triliun dibandingkan triwulan II tahun 2013 sebesar Rp 17,9 triliun.
Sedangkan, PDRB tanpa
tambang naik Rp 172,57 miliar yakni dari Rp 4,12 triliun pada triwulan II tahun
2013 menjadi Rp 4,59 triliun pada triwulan II tahun 2014.
Begitu juga perekomian Papua triwulan II tahun 2014
mengalami pertumbuhan positif sebesar 9,09 persen dibandingkan triwulan II
tahun 2013 lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional
triwulan II tahun 2014 sebesar 5,12 persen.
Gubernur mengatakan pertumbuhan ekonomi ini berkolerasi
positif terhadap peningkatan kesejahteraan yang tergambar pada penurunan angka
kemiskinan menjadi sekitar 30,5 persen pada Maret 2014 dari 31,13 persen di
tahun 2013, tingkat pengangguran terbuka menurun menjadi 2,86 di tahun 2013
dari 2,95 di tahun 2012.
Selain itu, Nilai
Tuka Petani (NTP) Papua pada Juli 2014 mengalami kenaikan 97,54 menjadi 97,77
ini menandakan semakin meningkatnya kemampuan daya beli petani.
Dikatakan, meski
capaian-capaian pembangunan telah mulai digapai, tetapi harus diakui masih
harus bekerja keras dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan sasaran pembangunan
yang telah ditetapkan dalam RPJMD Papua tahun 2013-2018.
“Sejumlah keadaan
harus dapat diperbaiki secara signifikan. Harus dihapus predikat-predikat
negatif yang selama ini dicritakan kepada Papua yakni disebut 6 K yakni
kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, ketertinggalan, keterisolasian dan
ketidakadilan,” katanya.
Untuk itu, Gubernur mengajak semua pihak memadukan semua
potensi dan daya yang dimiliki
bersama-sama menggerakan percepatan pembangunan Papua, sehingga mampu bersaing
dan sejajar dengan provinsi lain di Indonesia. (bat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar