Minggu, 19 Oktober 2014

Wilayah Pertambangan Rakyat Jadi Program Unggulan



JAYAPURA-Program Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) yang kini tengah dirintis oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua di 5 kabupaten di Provinsi Papua, tampaknya menjadi program unggulan SKPD itu.
 Bahkan, dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2014, Dinas ESDM memasukan program tersebut yang diharapkan bisa dikembangkan di daerah lain di Provinsi Papua, terutama dalam pengembangan ekonomi rakyat dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“RKA Tahun 2015, kami mengajukan program-program sesuai visi misi Gubernur Papua, terutama bidang perekonomian rakyat melalui program WPR ini, selain pengadaan sumur bor, pengadaan listrik mikrohidro,” kata Kepala Dinas ESDM Provinsi Papua, Ir Bangun Manurung, MPlan di Kantor Gubernur, Jumat (10/10).
 Apalagi, kata Bangun Manurung, program WPR ini nantinya akan dikembangkan di daerah lain terutama yang sudah ada pertambangan rakyat atau pertambangan tradisional.
 Diakui, pada tahun 2014 ini, Dinas ESDM Provinsi Papua memang tengah fokus melaksanakan program Wilayah Pertambangan Rakyat yang telah dirintis melalui pemetaan yang dilakukan saat ini.
Bahkan, kelima WPR di Provinsi Papua yang saat ini tengah dikembangkan itu, diharapkan akan menjadi model unggulan bagi pertambangan rakyat yang ada.
“Itu akan jadi percontohan, karena pertambangan rakyat yang ada di beberapa daerah tidak ada ijin, meski ada investor di dalamnya. Namun, kami berharap dengan adanya WPR percontohan ini nantinya pada  akhirnya tambang-tambang yang sudah ada mengikti model itu.  Akhirnya mereka minta di-WPR-kan,” jelasnya.
Bangun Manurung mengatakan jika progam WPR yang mulai dirintis tersebut berjalan dengan baik, diharapkan mampu menorong wilayah-wilayah pertambangan rakyat lainnya yang tanpa ijin bisa ditata dengan baik.
Ditanya soal pertambangan rakyat di beberapa daerah yang berkembangan adanya prostitusi? Bangun Manurung mengakui hal itu adalah dampak negative munculnya pertambangan rakyat tersebut.
“Itu diluar kemampuan kami. Jadi, memang itu sangat menyedihkan, artinya kami tidak berharap dampak sosial seperti datang, tapi diharapkan ekonomi rakyat lebih baik, pendidikan dan kesehatan mereka. Hal-hal seperti itu, seyoganya dapat dihindari,” katanya,” imbuhnya. (bat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar