JAYAPURA-Program Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) yang kini
tengah dirintis oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua
di 5 kabupaten di Provinsi Papua, tampaknya menjadi program unggulan SKPD itu.
Bahkan, dalam Rencana
Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2014, Dinas ESDM memasukan program tersebut yang
diharapkan bisa dikembangkan di daerah lain di Provinsi Papua, terutama dalam
pengembangan ekonomi rakyat dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“RKA Tahun 2015, kami mengajukan program-program sesuai visi
misi Gubernur Papua, terutama bidang perekonomian rakyat melalui program WPR
ini, selain pengadaan sumur bor, pengadaan listrik mikrohidro,” kata Kepala
Dinas ESDM Provinsi Papua, Ir Bangun Manurung, MPlan di Kantor Gubernur, Jumat
(10/10).
Apalagi, kata Bangun
Manurung, program WPR ini nantinya akan dikembangkan di daerah lain terutama
yang sudah ada pertambangan rakyat atau pertambangan tradisional.
Diakui, pada tahun
2014 ini, Dinas ESDM Provinsi Papua memang tengah fokus melaksanakan program
Wilayah Pertambangan Rakyat yang telah dirintis melalui pemetaan yang dilakukan
saat ini.
Bahkan, kelima WPR di Provinsi Papua yang saat ini tengah
dikembangkan itu, diharapkan akan menjadi model unggulan bagi pertambangan
rakyat yang ada.
“Itu akan jadi percontohan, karena pertambangan rakyat yang
ada di beberapa daerah tidak ada ijin, meski ada investor di dalamnya. Namun,
kami berharap dengan adanya WPR percontohan ini nantinya pada akhirnya tambang-tambang yang sudah ada
mengikti model itu. Akhirnya mereka
minta di-WPR-kan,” jelasnya.
Bangun Manurung mengatakan jika progam WPR yang mulai
dirintis tersebut berjalan dengan baik, diharapkan mampu menorong
wilayah-wilayah pertambangan rakyat lainnya yang tanpa ijin bisa ditata dengan
baik.
Ditanya soal pertambangan rakyat di beberapa daerah yang
berkembangan adanya prostitusi? Bangun Manurung mengakui hal itu adalah dampak
negative munculnya pertambangan rakyat tersebut.
“Itu diluar kemampuan kami. Jadi, memang itu sangat
menyedihkan, artinya kami tidak berharap dampak sosial seperti datang, tapi
diharapkan ekonomi rakyat lebih baik, pendidikan dan kesehatan mereka. Hal-hal
seperti itu, seyoganya dapat dihindari,” katanya,” imbuhnya. (bat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar